Nobody Wants to be Lonely
This is what i really hate about. Being alone lonely loner. Dan aku harus menghadapinya setiap hari, karena kuliahku yang jauh dari rumah. I have to do everything by myself, semuanya. Apalagi kalo sakit, puasa, ada masalah, apalagi kalo semuanya digabung.I feel so insecure here, alone. No matter how many friends do you have. You're still alone.
And this 'insecure-thingy' is not a good feeling.
Michael Jackson (RIP) had ever said, "you are not alone." But guess what? Even, he is an alone lonely loner. Di bekas rumahnya yang sebesar itu, dia justru tinggal sendirian. Di salah satu bukunya, sempet juga diceritakan tentang kesepiannya itu. See? Everyone's alone.
Sendiri di tengah keramaian. Pernah mengalami itu? Kalo pernah, berarti kita senasib. Aku nggak pernah cocok berada di keramaian, it keeps you away from yourself, and i don't like it. Karena cuma diriku satu-satunya 'sosok physically' yang aku punya (konteksnya di Bandung).
Beda halnya dengan di Jakarta. Saat aku dikelilingi orang-orang yang menyayangiku. Saat mereka benar-benar 'ada' di sebelahku, tanpa media. Aku merasa aman banget. Aku merasa punya back-up di saat-saat aku butuh, mereka 24 jam ada buatku.
Teman-teman boleh datang dan pergi, tapi mereka nggak pernah pergi.
Inilah alasannya, kenapa aku selalu merasa insecure di Bandung. Karena aku sendirian tanpa mereka. Kalo aku sakit, kalo aku ada masalah, kalo aku butuh bantuan, mereka nggak ada. Aku harus mutusin sendirian, nggak ada yang peduli.
And it's called reality.
Cepat atau lambat juga pasti semua orang akan mengalaminya, and i have it now.
Manusia memang akan selalu diciptakan sebagai makhluk yang kesepian, agar selalu ingat bahwa satu-satunya yang bisa menemani adalah Allah.(anonymous)
Mungkin ini jawaban, mengapa aku butuh seseorang di sebelahku, and it means literally.
Ney.
Ney.
0 comments:
Post a Comment