Monyet, Perssik, Role model.. Apa hubungannya ya?
Monyet lagi, monyet lagi.. Selalu monyet..
Yaah, nggak muna, semua orang butuh monyet, who doesn't anyway?! But, am I wrong if I decided not to have it right now? Am I wrong if I decided to wait the right one daripada harus menjalaninya dengan monyet-monyet yang nggak jelas juntrungannya dan mau dibawa kemana aku ini? Why do people keep asking me whether I have it or not? Apa itu suatu keharusan? Walaupun rasanya ingin mengabulkan permintaan mereka, but, hey, this is my own life. I live my own life with myself! Only God knows what would it be in the future.
Anyway, aku pusing ngeliat berita-berita yang ada di TV Indonesia sekarang. Isinya konflik melulu, kalo nggak si anggota DPR yang terlibat korupsi pas banget dengan naik daunnya lagu gosip jalanan-Slank, atau Ahmadiyah yang semakin nggak jelas, sampe pencekalan Dewi Perssik yang semakin bias arahnya. Pusing nggak sih, selalu dijejali konflik-konflik yang sama? Apalagi yang terakhir itu agak nggak penting banget. Sebenarnya, nggak akan jadi sebesar ini kalo media juga nggak terlalu meng-ekspos berlebihan. Kalo mau diambil pusing nih, bahkan banyak juga yang justru sama atau bahkan lebih parah dari si Perssik ini. Bukan, aku bukan pendukung apalagi number #1 big fans of her, BUKAN BANGET malah. Ngeliat dia di TV aja pasti langsung ku ganti channelnya. Suaranya sih bagus (dalam arti nggak fals), tapi itu bukan aku. Aku lebih suka suara Maliq n D'essentials, Parkdrive, Andezz, Ari, atau idola ABG zaman sekarang, RAN, atau Tompi, Syaharani, dan yang se-genre dengan mereka. Aku lebih mengutamakan kualitas suara dan musikalitas, daripada sekedar aksi panggung dengan suara yang pas-pasan. Jadi intinya, biarpun aku nggak suka sama si Perssik ini, apalagi dengan attitudenya yang super un-intellectual, makin males deh. Walau begitu, kan banyak juga yang suka sama dia (buktinya tokednya si doi sampe ditowel jg kan?!) jadi menurutku biarkan aja dia ber-'ekspresi' atau apapun itu namanya, dan kalau memang pers Indonesia fair, aku setuju kalo semua penyanyi dangdut yang se-'jenis' sama si Perssik ini diekspos juga? Mau itu ribuan atau jutaan, bahkan sekalian saja dibikin menjadi fenomena nasional, biar makin mantap.
Anyway, jadi inget seseorang pernah bilang padaku, beliau nggak keberatan dibilang punya handphone yang ketinggalan 16 generasi, walaupun beliau melanjutkan s3-nya di Helsinki (which is murah banget kalo beli si Noki di situ). Hebatnya, beliau santai aja tuh, walaupun punya handphone butut, walaupun orang lain sampai keliru mengira handphonenya itu dengan remote TV. Beliau membiarkan orang lain menilai dirinya, apapun itu, tanpa berusaha membuat imagenya tetap baik. Menurut dia, untuk apa setiap bulan gonta-ganti handphone kalo toh fungsinya utamanya sama, dan kesimpulan dari yang beliau bilang sih, untuk apa menghabiskan uang berjuta-juta hanya untuk sebuah prestige?! Herannya, justru sikapnya yang seperti itu membuat orang lain menilainya dengan image yang baik. Jadi, dia nggak usah pake manner-manner segala, orang lain udah hormat sama dia. Hebat! Emang nggak mungkirin sih karismanya dia yang lumayan besar juga andil dalam hal itu. He's my new role model, anyway.
Read more »
Yaah, nggak muna, semua orang butuh monyet, who doesn't anyway?! But, am I wrong if I decided not to have it right now? Am I wrong if I decided to wait the right one daripada harus menjalaninya dengan monyet-monyet yang nggak jelas juntrungannya dan mau dibawa kemana aku ini? Why do people keep asking me whether I have it or not? Apa itu suatu keharusan? Walaupun rasanya ingin mengabulkan permintaan mereka, but, hey, this is my own life. I live my own life with myself! Only God knows what would it be in the future.
Anyway, aku pusing ngeliat berita-berita yang ada di TV Indonesia sekarang. Isinya konflik melulu, kalo nggak si anggota DPR yang terlibat korupsi pas banget dengan naik daunnya lagu gosip jalanan-Slank, atau Ahmadiyah yang semakin nggak jelas, sampe pencekalan Dewi Perssik yang semakin bias arahnya. Pusing nggak sih, selalu dijejali konflik-konflik yang sama? Apalagi yang terakhir itu agak nggak penting banget. Sebenarnya, nggak akan jadi sebesar ini kalo media juga nggak terlalu meng-ekspos berlebihan. Kalo mau diambil pusing nih, bahkan banyak juga yang justru sama atau bahkan lebih parah dari si Perssik ini. Bukan, aku bukan pendukung apalagi number #1 big fans of her, BUKAN BANGET malah. Ngeliat dia di TV aja pasti langsung ku ganti channelnya. Suaranya sih bagus (dalam arti nggak fals), tapi itu bukan aku. Aku lebih suka suara Maliq n D'essentials, Parkdrive, Andezz, Ari, atau idola ABG zaman sekarang, RAN, atau Tompi, Syaharani, dan yang se-genre dengan mereka. Aku lebih mengutamakan kualitas suara dan musikalitas, daripada sekedar aksi panggung dengan suara yang pas-pasan. Jadi intinya, biarpun aku nggak suka sama si Perssik ini, apalagi dengan attitudenya yang super un-intellectual, makin males deh. Walau begitu, kan banyak juga yang suka sama dia (buktinya tokednya si doi sampe ditowel jg kan?!) jadi menurutku biarkan aja dia ber-'ekspresi' atau apapun itu namanya, dan kalau memang pers Indonesia fair, aku setuju kalo semua penyanyi dangdut yang se-'jenis' sama si Perssik ini diekspos juga? Mau itu ribuan atau jutaan, bahkan sekalian saja dibikin menjadi fenomena nasional, biar makin mantap.
Anyway, jadi inget seseorang pernah bilang padaku, beliau nggak keberatan dibilang punya handphone yang ketinggalan 16 generasi, walaupun beliau melanjutkan s3-nya di Helsinki (which is murah banget kalo beli si Noki di situ). Hebatnya, beliau santai aja tuh, walaupun punya handphone butut, walaupun orang lain sampai keliru mengira handphonenya itu dengan remote TV. Beliau membiarkan orang lain menilai dirinya, apapun itu, tanpa berusaha membuat imagenya tetap baik. Menurut dia, untuk apa setiap bulan gonta-ganti handphone kalo toh fungsinya utamanya sama, dan kesimpulan dari yang beliau bilang sih, untuk apa menghabiskan uang berjuta-juta hanya untuk sebuah prestige?! Herannya, justru sikapnya yang seperti itu membuat orang lain menilainya dengan image yang baik. Jadi, dia nggak usah pake manner-manner segala, orang lain udah hormat sama dia. Hebat! Emang nggak mungkirin sih karismanya dia yang lumayan besar juga andil dalam hal itu. He's my new role model, anyway.