4 com

Prejudice


REPOST dari milis Paskibra:

coba deh iseng baca di bawah ini...

Question 1:
Jika kamu mengetahui seorang wanita hamil, yang sdh memiliki 8 org anak, 3 diantaranya tuli, 2 diantaranya buta, 1 org keterbelakangan mental, dan wanita tsb terkena sipilis, apakah anda akan merekomendasikan ia untuk melakukan aborsi?

Bacalah pertanyaan selanjutnya dahulu sebelum melihat jawaban untuk pertanyaan ini..

Question 2:
Sekarang waktunya untuk pemilihan pemimpin dunia baru, dan hanya suara anda yang akan dihitung. Berikut ini adalah fakta dari ke tiga kandidat terpilih..

Candidate A -
Bekerja sama dengan politisi yg tidak jujur, dan konsultasi dengan astrologis. Ia memiliki 2 istri. Ia juga merokok dan minum 8 - 10 martini per hari.

Candidate B -
Ia dikeluarkan dr kantor 2x, tidur sampai siang, pemakai opium waktu waktu sekolah dan minum seperempat whiskey tiap malam.

Candidate C -
Ia adalah pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, minum bir kadang-kadang, dan tidak pernah selingkuh.

Kandidat mana yang akan kamu pilih?

Buat keputusan, jangan mengintip, then scroll down for the
answer.











Candidate A: is Franklin D. Roosevelt.
Candidate B: is Winston Churchill.
Candidate C: is Adolph Hitler.


And, by the way, jwaban untuk pertanyaan aborsi:
Jika jawabanmu IYA, km baru saja membunuh Beethoven.


Cukup menarik bukan? Membuat orang berpikir sebelum menilai seseorang....

atau dalam kondisi saat ini : Membuat orang berpikir sebelum menilai suatu situasi.


prejudice oh prejudice,
Ney
Read more »
3 com

Belum Saatnya

Some people who have been told the story about me and my boyfriend, mostly asked, "kok bisa?" or "kenapa nggak dari dulu aja sih?". FYI, me and him were a high-school best friend, and still even now. We've been a best friend for each other for 5 years, and in the 5th year, we're turning our relationship status and become closer and more serious. Biasanya kalo udah ditanya begitu, aku cuma bisa senyam-senyum sendiri sambil bilang, "yaah mungkin sekarang waktu yang tepat, I don't know either, God knows." Yaah, abis mesti jawab apa lagi dong?

It's been a kinda roller-coaster journey, and matter fact, we've been in love since high-school but too scared to admit it, and that's why we became a bestfriend. Karena kami terlalu takut kehilangan. Tapi, mungkin dengan sedikit cerita berikut ini bisa memberikan sedikit jawaban "kenapa nggak dari dulu-dulu" itu.

Dulu #1
N: Lan, aku mo ultah kan nih, ku traktir nonton deh, mau ga?
O: Oke!
(hari H minus 1)
O: Ney, gue ajak Jenny ya!
N: Errrr...... oke, aku juga udah ngajak Pascal (bandnya temen-temen kakak yang isinya cowok-cowok semua). *padahal belom bilang sama sekali. gengsi dong!*

Dulu #2
(pas pelajaran terakhir)
N: Lan, pulangnya bareng yayayaya?
O: *muka males plus jual mahal* Emm gimana ya....?
N: Yaudah deh gausah! *kesal*
O: Yaudaaaaaahhh, ayooook... *sok-sok terpaksa, padahal seneng tuh pulang berdua :P *

Dulu #3
(besoknya, pas jam pelajaran terakhir)
O: *sok cuek plus jutek* Mo pulang bareng nggak?
N: Nggak ah. *gengsi plus jual mahal* Ntar ngerepotin, bensinnya abis. *padahal gara-gara masih kesal yg kemarin*
O: Yaah, udah dibawain helm juga... *masih sok-sok cuek, padahal kecewa tuh :D *

Dulu #4
(janjian mo main ke rumahku, sebelum berangkat...)
O: Ney, gue ke rumah lo ya...
N: Oke!
(sampe di rumahku)
O: Nih Ney, kenalin Lulu, temen SD gue...
N: Ooohh yaaa! Neysa. Mo minum apa? Bentar ya... *super-fake smile, sambil berharap nggak usah ke teras lagi.*

Dulu #5
(pagi-pagi sebelum bel masuk sekolah)
O: Ney, Ney, dengerin ini deh *sambil nge-bluetooth sesuatu ke hpku*
N: *muka males plus ngantuk* Apaan?
O: Nih nih *sambil memutar lagu di hp, alunan gitar klasik judulnya Song For Neysa*
(setelah lagu selesai)
O: Gimana? Bagus ga? *muka penuh harap*
N: Emmm... Biasa aja tuh. *muka cuek padahal malemnya diputer terus lagunya*
O: *muka sedih sambil berjalan lesu kembali ke tempat duduknya* Yaaah...

Dulu #6
(pas kelas 2, baru kenal. lagi smsan)
N: Iya, jadi aku tuh blablablabla... *panjang-lebar*
O: Ya ampun, nggak usah aku-aku-an kali, kan baru kenal. *PD berat*
N: ........ *speechless plus kesal plus rahang jatoh*

Jadi, mungkin itu dia kenapa "nggak dari dulu-dulu".
Selain karena dulu dia ngeselin banget (dan aku juga ngeselin buat dia, haha), mungkin karena memang belum saatnya. Jadi, jangan dulu lelah menunggu. :)

dulu kita sering banget ke CL cuma mau beli Bread Talk. Hahaha norak ya!
Kerjaannya Olan dulu tuh nyubitin pipiku, hemm...


maaf yaa nggak jelas kameranya, maklum kamera hp...
Rangers minus Stah nih.



Ney.
Read more »
2 com

You Know Who I'm Talking About

Mungkin saya bukan orang yang memiliki kapasitas untuk menulis ini. Because.... you know, I'm not the 'expert' one. Tapi satu hal yang saya yakini selama ini, tidak ada salahnya dengan perdamaian. Mengapa harus perdebatan jika masih ada istilah toleransi? Mengapa harus ada pertengkaran jika masih ada diskusi? Mengapa harus ada kekerasan jika masih ada komunikasi?

Memang berat, tapi titik itulah yang dinamakan berusaha. Berusaha jadi manusia yang lebih baik. Dari pengalaman, yang 'baik-baik' itu memang cenderung berat untuk dilakukan dan penuh godaan, tetapi bukan mustahil.

Saya benci untuk bersikap apatis, sikap yang selalu saya ambil ketika otak saya kemudian berpikir 'tidak ada lagi hal yang dapat saya usahakan, maka saya diam saja, masa bodoh'. It's not me. So I wrote this.

Lebih lanjut, saya berusaha mengerti dari sudut pandang mereka, hal yang selalu saya lakukan ketika ada masalah. Mencoba mengerti apa yang ada di dalam isi pikiran mereka? Mengapa mereka sampai hati melakukan hal-hal jahat. Apa mungkin mereka tidak tahu? But they supposed to be the 'expert' one, you know, when someone wears particular attributes, I'm surely could guess that they want to be noticed by people, noticed that they're "something", noticed that they're "important", in some cases, maybe noticed that they "know more than others (or you may say 'expert')."

Bahayanya, orang-orang dengan tingkat kepercayaan rendah (termasuk saya) akan mudah terprovokasi dengan label yang terakhir, dan kemudian membenarkan segala tindakan mereka yang, tentu saja, belum tentu benar.

Sebut saya pluralis, tapi saya memang percaya perbedaan itu memang ada dan diciptakan, dan bukan untuk dihilangkan. If it isn't, then why Allah created one? Padahal Dia-lah yang Maha Berkuasa, pasti dengan jentikan jari bisa menghilangkan perbedaan itu. Dan, mengapa Dia tidak melakukannya sejak dulu? Jadi satu-satunya penghiburan penjelasan yang paling masuk akal bagi saya, mungkin mereka 'lupa'.

Even as the fingers of the two hands are equal, so are human beings equal to one another. No one has any right, nor any preference to claim over another. (Muhammad SAW)

Try to pass your mornings and evenings in a state where your heart is free from all ill-feelings, jealousy and hatred for everyone, and remember that this is my Sunnah, and he who loves my Sunnah will be with me in paradise. (Muhammad SAW)

Do you love your creator? Love your fellow-beings first. (Muhammad SAW)


“lakum dinukum waliyadin” -- your believe is for you only, and what I believe is for me only.


Ney.
Read more »
0 com

A Letter To Destiny


As for the question of destiny, all I know is that even when destiny really wants to accomplish something, it can't do it alone. You still have to go to that restaurant. You still have to show up. You still have to build a bridge, to the one you love. (Charlie Bellow, My Sassy Girl)

Dear destiny,
Why you're so mysterious? I even don't know where you lead me to. If you're a movie, then you ARE such a GOOD MOVIE. I don't know either what your genre is, you're soooo unpredictable, you're so not-like the Hollywood's where I can find myself predict the plot, and the ending. I know there are some turning points and maybe a little twists, and a climax in it. But please, at least, give me a clue. I really really need it. You know, like give me some hints where I have to turn, or when that time is the right time to make a twist. Or you've already done it? Is it now? Do I really have to work it out myself, or in the end I just, you know, 'the puppet' thingy, you'll do it for me? Where I think I work it out myself, but in the end I realize that my hands and legs are all attached by a rope. I'm sorry for asking you a loooot of questions, that surely wouldn't be answered. I hope you don't mind if I'm just blabbering. Thank you for letting me doing this, I guess this is part of your 'scenario'. I will, don't worry. I will keep the faith, if you're asking.


God is a director,

Ney.


P.s: pic's source here.
Read more »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...