Look Closer

God never really leave me alone.
Dua kata basi yang selalu diucapkan orang-orang, tapi nggak ada yang pernah benar-benar bisa memaknai dua hal tersebut, apalagi prakteknya. Bersyukur dan ikhlas. Termasuk aku. Apalagi di fase baru di kehidupanku. Ngeluuuh aja bawaannya. Apalagi kalo ngeliat rumput tetangga, kok kayaknya ijo bener ya. Ya gitulah, apa aja dikeluhin. Yang sebenernya bisa untuk nggak dikeluhin, juga pasti dikeluhin. Dari jamnya, kegiatannya, orang-orangnya, susah dikit ngeluh, capek dikit ngeluh, things go wrong ngeluh. Ditambah dengan orang-orang di sekeliling yang berpikiran hal yang sama.

Tapi coba deh lihat lagi. Really? How dare me to complain for things I've ever really wanted to! Ya, aku memang pernah sangat-sangat menginginkannya. Dan ketika Allah benar-benar memberinya, memberi kesempatan untuk benar-benar belajar, apa lantas pantas kalo aku menyerah sebelum benar-benar berusaha mencintainya?

So I looked closer, and found that it's not that bad. Nggak seburuk itu, kok. Di antara jam-jam tersebut, memang ada jam-jam paling sibuk-mau-mati, tapi juga BANYAK idle time-nya. Banyak waktu istirahatnya. Dan aku banyak belajar. Untuk hal-hal yang dari dulu memang membuatku penasaran. Dan orang-orangnya. Di antara orang-orang nggak enak itu, I'm surrounded by angels. Bless me.

Sampai aku berada pada satu titik kesimpulan. God never ever really let myself feel lonely. No matter how hard it'd be, God never leave me by myself. God sent me those beautiful people to help me. Alhamdulillah. Nggak ada yang benar-benar pasti dengan masa depan. Mengapa begitu fokus dengan masa depan, dan jadi lupa kalo masa depan itu dimulai dari hari ini.

So why complain? Menambah kualitas keikhlasan untuk hal-hal kecil yang lupa kita syukuri juga nggak ada salahnya. :)


Think again,



NEY.

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...