0 com

Harimau itu...

Alkisah seorang anak manusia, yang selalu menceritakan kesulitan hidupnya, kekurangan orang lain, mengeluh, mengeluh, dan mengeluh. Hidupnya selalu diceritakan dari sisi negatif (tentu saja penyebabnya adalah orang lain), hidup orang lain pun selalu dilihatnya dengan sinis, seakan-akan dirinya lah yang sempurna, dirinya lah yang tanpa cela. Tatapan, dan nada bicara yang merendahkanlah yang ku dengar tiap hari yang keluar dari celah bibirnya.

Awal pertama mendengar ceritanya, simpatik yang aku rasakan. Mungkin memang berat hidupnya. Mungkin memang aku tak pernah merasakan hal yang sama dengan yang dia rasakan. Aku bersimpati dengannya.

Kedua, ketiga kalinya, aku masih ingin mendengar ceritanya yang sudah lewat itu, walaupun terkadang mulai berpikir, apa salahnya dengan masa lalu? Siapa yang tidak pernah salah dengan masa lalu? Aku yakin aku, bahkan dia yang merasa sempurna pun, pernah melakukan kesalahan. Toh itu sudah berlalu. Dan mengeluh tak akan pernah menyelesaikan masalah.

Berikutnya, dia bercerita. Mengenai keluhan yang sama dan keluhan yang baru. Aku pun jadi tak bisa membedakan mana yang benar-benar ia rasakan berat, dan mana yang hanya menjadi obyek drama queennya. Toh ia baik-baik saja hingga saat ini. Mulutnya mulai ber-harimau. Aku tak lagi menanggapinya.

Sampai puncaknya adalah bercandanya yang kelewatan.
And this person was joking on me.

Biasanya, aku tak pernah mengambil hati jika orang-orang membuatku menjadi bahan tertawaan, actually i made my self funny and silly to laugh at sometimes just for the ice-break moment. Tapi bukan untuk direndahkan. Dan dia merendahkanku. Aku bisa merasakannya lewat tatapan dan nada tertawanya. Merendahkan.

Aku sempat sangat marah. Dan untuk ukuran sanguinis, marah karena sebuah joke, berarti kau telah melampaui batas. Tapi aku sadar, jelek atau buruk (sama aja) nya seseorang, orang ini juga mitraku (i don't wanna call this person as a friend or what, just professional matter). I have to act like a pro, and i am. Aku nggak mau hari itu jadi awkward cuma gara-gara tingkah beliau ini, dan aku yang tidak bisa memaafkan.

Oke. Maafkan sajalah. Even, this person NEVER to appologize. EVER. Aku pun tau dia merasa bersalah, tapi mungkin dia terlalu sempurna untuk mengakui kesalahannya.

See! Everyone's NOT perfect. Including you, miss Drama.
(Soon, you'll be queen of this i guess)

Aku tak pernah (dan tak ingin) tau cerita-cerita berikutnya yang mengeluhkan tentang orang lain itu benar atau tidak. Aku ikut sedih kalau itu benar-benar terjadi, but sorry, i don't have any symphatic kinds of feelings for you anymore. You've hurt everybody, don't you know that? Because of your slicky little tongue.

Dan ketika serigalanya benar-benar datang, tak ada yang percaya bahwa serigala itu benar-benar ada. Tak ada yang menolongnya, hingga serigala tersebut menerjang dan mengoyaknya hingga habis tak berbentuk.


Watch your mouth, young lady.


Ney.

p.s: Aku juga mengeluh, i'm just another human being anyway. Lalu, aku berkaca dan bertanya. Apa aku juga menyebalkan seperti itu di mata orang lain? Wuuf i have to change my old habbit then.
Read more »
0 com

I Love Dad

Biasanya anak-anak yg jauh dari orang tuanya merasa kangeen sekali dgn mamanya.

Lalu bagimana dgn papa?

Mungkin mama lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari .tp taukah kamu jika papamu yg mengingatkannya utk menelfonmu?

Mgkn mama yg lebih sering mengajakmu bercerita,tp taukah kamu sepulangnya ia bekerja dgn wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari mama mu?

waktu kecil..

Papa mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa ia melepaskan roda bantu di sepedamu, Saat itu mama menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.tp ayah dgn yakin menatapmu mengayuh sepeda dgn pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru,mama menatapmu iba,tetapi ayah mengatakan dgn tegas "kita beli nanti,tapi tidak sekarang" karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dgn semua tuntutan yg selalu di penuhi.

ketika kamu remaja

kamu mulai menuntut utk keluar malam. Lalu papa mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan "tidak".
itu utk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yg berharga.
Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu.
Tp yg dtg mengetok pintu dan membujuk mu adalah mama.
Taukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri,karena Dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tp lagi2 dia harus menjagamu.

saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kmu sdg brdua di ruang tamu. Tahukah kmu dia merasa cemburu?

dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang tamu menunggu mu pulang dgn sangat2 khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yg di takutinya akhirnya datang "putri kecilnya sudah tidak ada lg"

saat papa sedikit memaksamu utk menjd seorang dokter. Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tp toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjd seorang penulis.

sampai saat papa harus melepasmu di bandara. Bahkan badannya terlalu kaku utk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu. Dia ingin menangis seperti mama yg menangis dan memelukmu erat. Tp dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata "jaga diri baik2". Agar kamu kuat utk pergi.

saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yg mengerutkan kening adalah Papa. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dgn yg lain.

ketika permintaanmu bukan lg sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan saat kata2 yg keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya. Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.

saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya. Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata "sudah di blg jgn minum air dingin!". berbeda dgn mama yg memperhatikanmu dgn lembut.
ketahuilah saat itu ia benar2 khawatir dgn keadaanmu.

dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah org pertama yg berdiri dan memberi tepuk tangan utk mu. Dia yg tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati2 memberikan izin.karena ia tau laki2 itu yg nanti akan menggantikannya.

dan saat Papa melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg di anggapnya pantas menggantikannya. Papa pergi kebelakang panggung,dan menangis "tugasku telah selesai dgn baik.putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg cantik"

Papa hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu2nya sesekali utk menjenguknya. Dgn rambut yg telah memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu dari bahaya.

papa adalah sosok yg harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat utk tdk menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. papa jg orang pertama yg selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun.

tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih syg seorang papa hingga tugasnya selesai.kmu adalah salah satu org yg beruntung. Karna papa adalah sosok superhero yg hebat

(yak, aku nangis pas baca ini. Bagus skali. Padahal aku lagi di Jakarta.)

Source: here


Love you, Dad.

Ney
Read more »
0 com

Backpacking lagi yuk, Guys!

Hemm, mendadak jadi keingetan film Up. I love all disney pixar's, semua filmnya punya makna, mulai dari Toy Story sampe Up. Tapi Up berhasil membuatku nangis di dalam bioskop. (yayaya emang nggak heran sih, sebenernya aku mudah terharu klo udah di dalem bioskop hihihi)

Adegan paling bikin sedih yaa apalagi kalo bukan ceritanya Mr. Frederickson sama istrinya, Ellie. Waktu mereka ketemu pertama kali, waktu masih kecil, sampe dewasa kemudian menikah, dan cita-cita mereka yang sama-sama pengen ke Amerika Selatan.

Dan yang paling pol, tentu saja yang pas Mr. Frederickson nemuin "My Adventure Book"-nya Ellie yang ternyata isinya udah hampir penuh dengan foto-foto mereka berdua, dan ada tulisan di belakangnya (her very last message to Karl):

*aku suka banget foto ini, mereka berdua terlihat bahagia sekali di sini.. T.T


*i love this very much!


Thanks for the adventure. Now go have a new one.




Dan hidup memang adalah petualangan. Setiap belokannya, setiap jamnya adalah petualangan baru. And i'm really jealous with Ellie. She could spend rest of her life with the one she loved, Karl Frederickson. Bahkan waktu tau Ellie nggak bisa punya anak, Karl tetep ada di sebelahnya. That's the nicest thing ever!

J'adore Karl!


Ney


P.s: jadi pengen backpacking lagi..
Read more »
0 com

you're my Kryptonite. (corny!)

Suatu hari, seorang sahabatku, sebut saja RS, menghampiriku di kamar kosku. Seperti biasa, ajang curhat pun dimulai, oiya just so you know he's a man. Sebelumnya, dia pernah mempengaruhi memberi nasehat padaku tentang cinta. Not really about love, i mean about my love life.

Waktu aku mengeluh padanya tentang bagaimana si oknum pria ini nggak 'maju-maju', si RS ini dengan spontan mengatakan, "ah nggak gentle banget sih tuh cowo, masa lo melulu yang maju. Udahlah Ney, minta kejelasan aja. Kalo nggak jelas, udahlah tinggalin aja."

And, actually, i got more and more confuse after heard all that he said.

But today is different. It's all about him.

NR: "Eh RS, masa kemarin aku curhat sama kak HK (not Hong Kong, but he's one of my senior in High School), trus dia ngasih pencerahan banget loh.
RS: "Oiyah? Emang bilang apa dia?"
NR: "Yaa dia nyoba ngasih sudut pandang cowok yang lebih positif, karena dia nebak aku pasti udah punya banyak sudut pandang negatif baik dari cewek atau cowok. Trus setelah aku ngasih tau 3 keluhanku (which i couldn't tell in here), dia punya 3 jawaban. Dia bilang, gue nggak nyamain diri gue sama si oknum itu ya, tapi gue merasa juga pernah ada dalam posisi dia somehow, Ney. Inget kata-kata lo sendiri Ney waktu gue curhat sama lo nggak tau kenapa gue rikuh banget kalo sama si cewek ini, jadi sekarang gue balikin lagi tuh kata-kata ke pemiliknya, 'Kryptonite itu hanya berlaku buat Superman, Ney.' Jadi kalo gue jadi pendiam banget waktu ada di deket cewek itu, atau jarang sms duluan, atau balesnya super lama, itu semata-mata karena gue emang nggak tau mau ngomong apa sama cewek itu. Gue butuh waktu lama untuk bisa ngetik sms sesuai dengan apa yang gue mau, apalagi kalo gue sibuk, gue makinan nggak bisa sms, karena cowok itu beda sama cewek Ney, kami nggak bisa mikir bercabang. Cowok tuh takut Ney dibilang basi, gombal, ditolak, klise. Dan asal lo tau Ney, gue yang biasa deket sama cewek (yaa dia termasuk playboy sih emang hahaha ampun ka!) aja bisa nggak berkutik Ney kalo deket si cewek itu. Yaah gue rasa lo butuh tau tentang ini Ney."
RS: "......"
NR: "Kenapa lo? Kok diem aja sih? Respon dong!"
RS: "Bentar, lagi nulis status."
NR: "Ih parah bgt lo bukannya dengerin!"
RS: "Denger guee.. Justru itu, ni lagi mo nulis status berdasarkan quote lo tadi. Kryptonite cuma berlaku buat Superman."
NR: "hahahahaha kenapa lo? ahahaha dalem ya?"

-- and the rest of the conversation is about him telling about his crush. Ckckckc

Dan aku pun menasehati dia,
"Makanyaaa, jangan suka ngatain orang lain nggak gentle. Sekarang lo juga ngerasain posisinya dia kan? Hahahahaha" (PUAS.com)

Trying so damn hard to understand boys thingy. Thanks a bunch to HK.

All hail HK! Hahahaha


Ney.
Read more »
0 com

Fakta bahwa Rahwana lebih 'gentle' daripada Rama

Dikala nggak ada ide untuk bikin posting yang agak sedikit berguna, repost aja yuk dari blogku yang lama. Marii.. Hari ini adalah mata kuliah favoritku, tentang feminisme oleh mas I Nyoman Sudira. Satu cerita tentang Ramayana (Rama dan Sinta) dari sudut pandang yang berbeda. Walaupun sebenarnya anak-anak HI yang ikut kuliahnya mas Nyoman jam 7 udah pada tau, tapi aku rasa bahkan semua orang (sukur-sukur kalo ada yang baca blogku) perlu mengetahuinya.

Jadi, awalnya, dosenku ini mendeklarasikan opininya yang mengatakan Rahwana jauh lebih gentle ketimbang Rama.

Pretty shocking, huh?!

Tapi, setelah beliau cerita, kayaknya emang ada benernya sih. Fakta-fakta yang membuktikan bahwa Rama nggak ‘jantan’ dibandingkan Rahwana, antara lain sebagai berikut:

  • Menurut sumber yang dikemukakan International Herald Tribune (IHT), Rahwana secara jantan telah melamar Sinta, namun tidak disetujui oleh ayah Sinta, alasannya karena Rahwana adalah seorang raksasa. Hal ini, bahkan dilakukan jauh sebelum Rama mengenal Sinta pada suatu sayembara di kerajaan Mithila.
  • Masih menurut sumber dari IHT, kerajaan Mithila (tempat Dewi Sinta berada) mengadakan sayembara. Melalui sayembara itulah Rama sebenarnya mendapatkan Sinta. Hanya dengan membengkokkan busur Siwa, yang sebenarnya bukan usaha besar dan sulit mengingat Rama adalah anak dari Dasarata, yang juga orang sakti sampe-sampe angkatan perangnya sempat ditakuti berbagai negara dan tidak pernah kalah dalam pertempuran. Sementara Rahwana yang juga mengikuti sayembara tersebut, terlambat datang, dan didahului oleh Rama.
  • Namun, Rahwana tidak lantas menyerah begitu saja. Setelah mengetahui Sinta hidup di hutan bersama Rama, Rahwana berusaha mengambil Sinta (dan menurutku, laki-laki macam apa yang meninggalkan istrinya di hutan hanya bersama adiknya, Laksmana, yang menurutku agak bego, karena akhirnya diapun meninggalkan Sinta sendirian). At least, Rahwana masih berusaha mendapatkan cintanya, walaupun caranya salah. Mungkin dia udah frustasi *haha*
  • Alih-alih berusaha mencari istrinya sendiri, Rama malah menyuruh Hanoman (emang sih Hanoman utang budi, tapi bukankah sebaiknya Rama yang menyelamatkan istrinya sendiri itu lebih jantan bagi seorang suami atau bahkan seorang laki-laki?!). Sebaliknya, Rahwana memboyong Sinta ke kerajaannya, Alengka (yang digambarkan sebagai taman yang indah, dan bukan tempat yang seram dan remang-remang, haha!).
  • Nah, ada yang harus digarisbawahi. Menurut IHT, dalam cerita Ramayana manapun tidak pernah ada yang mengatakan bahwa Rahwana pernah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap Sinta, yang juga membuktikan Rahwana benar-benar mencintai Sinta, bukan sekedar nafsu belaka.
  • Poin yang berikut ini menurutku yang paling menyentuh. Rahwana itu padahal diceritakan sebagai raksasa yang sakti mandraguna. Jadi, sebenarnya gampang banget kalo dia mengubah dirinya menjadi apapun (buktinya dia bisa berubah jadi Brahmana dalam usahanya merebut Sinta dari Rama), termasuk pangeran yang ketampanannya melebihi Rama. Namun, dia tidak pernah melakukannya, karena sebenarnya Rahwana ingin menunjukkan dirinya, apa adanya kepada Sinta. THAT’S THE MAN! (hatiku meleleh, kawan.. bahkan aku masih merasakan degup jantungku waktu denger mas Nyoman menyebutkan poin ini untuk pertama kalinya)
  • Ketika perang terjadi, ketika Hanoman memporakporandakan Alengka, termasuk membunuh semua keluarga Rahwana, Rahwana tetap kekeuh mempertahankan cintanya, bahkan sampe titik darah penghabisan (dikejar Kyai Dangu milik Rama, dan akhirnya mati terjepit di tengah dua gunung kembar atau ada versi lain yang mengatakan mati karena senjata Rama, Brahma Astra).
  • Yang tambah ngeselin, setelah mendapatkan Sinta kembali, bukannya bahagia, lantas Rama justru nggak percaya Sinta masih setia, dan hebatnya lagi Rama malah sangsi atas kesucian Sinta, dan memutuskan untuk membakar Sinta! (Suami macam apa yang bahkan nggak punya prinsip dasar sebuah hubungan, yaitu kepercayaan dan malah memutuskan membakar istrinya hanya demi ego semata!! Coba kalo sekarang ada suami kayak gitu, apa nggak langsung dipenjara tuh.) Yaah, walaupun kecurigaan Rama itu nggak terbukti, karena Sinta nggak bisa terbakar. Yaiyalah, orang Rahwana nggak pernah ‘ngapa-ngapain’ Sinta, Sinta bahkan nggak lecet sedikitpun tuh. Itu kan bukti juga kalo Rahwana masih respect sama Sinta sebagai perempuan.

Jadi gitu deh. Banyak kan buktinya? Yaah, balik lagi sih ke persepsi masing-masing. Kita juga nggak tau perasaan Sinta yang sebenarnya, apakah dia mencintai Rama atau Rahwana. Nggak ada yang menceritakan perasaan Sinta, toh dia menikah dengan Rama atas dasar keputusan ayahnya mengadakan sayembara dan kebetulan Rama-lah yang memenangkannya (yang menurutku, jadi Sinta menikah bukan atas dasar suka sama suka, tapi lebih karena menurut pada perintah ayahnya). Coba Sinta sekarang ada di sini, pasti bisa ku interview. Haha, ada-ada aja. Jadi pertanyaannya sekarang adalah, apakah masih mengidolakan Rama? Kayaknya perlu dipikir-pikir lagi deh.


So c'mon guys, BE A MAN! Jangan mikir gampangnya aja, if you love someone, then you have to fight for your love. Jangan kayak Rama yang dengan mudahnya mendapatkan Sinta karena sayembara, jadinya dia nggak pernah menghargai Sinta sebagai istrinya.




Laksmana, Rama, Sinta, and Hanoman.

Rahwana

Poor, Sinta..



Ney.

Read more »
0 com

Perhaps. Perhaps. Perhaps.


You won't admit you love me.
And so how am I ever to know?
You always tell me
perhaps, perhaps, perhaps.


A million times I've asked you,
and then I ask you over again,
you only answer
perhaps, perhaps, perhaps.


If you can't make your mind up,
we'll never get started.
And I don't want to wind up
being parted, broken-hearted.
So if you really love me,
say YES.
But if you don't, dear, CONFESS.
And please don't tell me
perhaps, perhaps, perhaps.

(Cake - Perhaps, perhaps, perhaps)


P.s: Sounds familiar huh? Haha.

Ney.
Read more »
0 com

Baca Sajalah

Hayhay, kata-kata itu selalu kau ucapkan diawal pesan singkatmu.
Lalu, kau mulai dengan sapaan yang lucu itu untukku.
Kemudian, nada-nada deringmu yang membangunkanku dari kantukku saat sahur itu.
Tak lupa perhatianmu yang tak pernah ku dapatkan sebelumnya.

Aman..
Terjaga..
Senyum kecil saat menatap layar mungil itu..
Tak pernah begitu indah.

Namun solar-plexus inipun bekerja, mengirimkan sinyal pada otak..
"Hati-hati ini terlalu indah."
And yes, it's way too beautiful to be true.

Berawal dari praduga yang tak ku indahkan
Kemudian realita pun berbicara, menegurku, membangunkanku dari mimpi indah panjang.

Akui sajalah,
Kita berdua terlalu sibuk untuk hanya sekedar mengurusi masalah hati.
Kau dengan duniamu, dan aku dengan duniaku.

Jujur sajalah,
Pernah ku perjuangkan urusan hati ini, tak peduli pendapat orang.
Pernah tak terpejamkan mata ini hanya untuk menunggu.
Pernah ku bersabar menunggumu bergerak.

Percayalah, aku pernah melewati malam-malam panjang itu.
Percayalah, aku pernah begitu sabar menunggu.

Teringat bagaimana teman-temanmu meyakinkanku,
sedangkan aku sendiripun tak pernah meyakini.
Tapi tetap ku jalani.

Akhiri sajalah,
Segala ketidakpastian ini, lebih baik disudahi saja.
Kau kembali dengan duniamu,
dan aku segera kembali dengan duniaku.

We'll be just fine, i presume.


P.s: Terima kasih telah memberikan perasaan aman itu walaupun hanya beberapa saat, perasaan yang tak pernah kurasakan selama 3 tahun lebih belakangan ini. Mungkin itu memang naluri pelindungmu sebagai anak tertua, aku yakin. Merci beaucoup, monsieur.

Ney.
Read more »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...