Hmmphh
Hmmphh..
Aku memang bukan pengobral cinta
Bukan pula pedagang rindu
Tapi bukan berarti tidak mengenalnya
Hmmphh..
Seringkali ku melihat
Di tepian jalan itu
Bahkan dekat di sudut mata
Namun,
Seringnya ku melihat
Tak berarti seringnya ku merasa
Pernah.. Pernah ku rasa..
Suatu saat di kala itu
Hmmphh..
Tak tahu bertanya pada siapa
Pengajar tak punya kurikulumnya
Pemujanya pun hanya mampu berteori
Bosan aku menyimak teori-teori tolol itu
Aku hanya ingin mencinta
Hmmphh..
Jangan kau harap
Dapatkan kata manis dariku
Jangan kau ingin
Dapatkan rayuan pulau kelapa dari bibirku
Berharaplah kau dengar
Solar plexus-ku merayu
Walau bibir ini hanya bisa diam
Berharaplah kau tahu
Solar plexus-ku memanja
Walau bibir ini hanya mampu membisu
Aku yang berharap..
Hmmphh..
Aku yang tolol
Tak bisa berucap sayang
Aku yang bodoh
Tak bisa berkata cinta
Tapi aku tak buta mata
Tak pula mati rasa
Hmmphh..
Hey,dimanakah engkau wahai si ’Telinga-Hati’?
Yang dapat mendengar yang tak terdengar
Yang mampu merasa yang tak terasa
Mulai lelah ku menanti
2 comments:
sebenrnya kata - kata anda ini menarik untuk disimak, akan tetapi saudari ney, anda terlalu melebih - lebihkan bahasa anda sehingga tidak proporsional..
dari segi gaya bahasa..
anda terlalu puitis..
hehe..
namanya juga puisi
harus puitis dong bang..
Post a Comment