0 com

Kid Inside

Ankara, 2009.

We move on, we move out, we move away from our families and form our own. But the basic insecurities, the basic fears and all those old wounds just grow up with us. We get bigger, we get taller, we get older. But, for the most part, we're still a bunch of kids, running around the playground, trying desperately to fit in.
-Meredith Grey-

Read more »
2 com

Dreams

Aku iri dengan orang-orang yang sudah tau dengan mimpinya. Bahkan ada yang bisa merincinya dengan sangat detail, walaupun hanya sekedar mimpi. Bahkan lebih iri lagi dengan yang mau dan bisa mewujudkannya.

Kalau aku, aku hanya punya yang pertama. Keinginan untuk bermimpi. Aku tau mimpi-mimpiku walaupun masih blur, sangat sangat blur. Tapi untuk mewujudkannya. Wow, nanti dulu...

I'm a coward. Yea called me that.

  1. Takut si mimpi berbenturan dengan kepentingan yang lain
  2. Takut si mimpi tidak sesuai dengan harapan yang lain
  3. Takut gantungannya si mimpi tidak setinggi 'bintang'
  4. Takut si mimpi merepotkan dan menyusahkan yang lain
  5. Takut si mimpi merusak mimpi yang lain, yang bahkan untuk memikirkannya saja aku takut.

Absurd.

Orang-orang bilang, "jangan takut bermimpi." Hell yeah, dulu memang begitu, dan teorinya memang begitu. Tapi setiap orang punya situasi dan kondisinya masing-masing. Jadi, jangan mengeneralisir.

Maybe, someday I will. I will not be afraid of dreaming.
But now, it's time to face reality.


Read more »
0 com

Don't Be Scared

I promise to myself. From now on,
I will learn to hold back.
I'm gonna lose a lil bit of myself, but that's ok.

InsyaAllah pasti bisa.
Sudah saatnya.
Bismillahirrahmanirrahim.



Read more »
4 com

Favreau Favreau

Gara-gara ngeliat salah satu temen backpacker posting fotonya si mas ganteng ini di facebook, aku jadi sadar. Ternyata banyak juga fansnya doi. Termasuk saya! :D

Siapa sih?

Ini dia.

Mas Jonathan Favreau bolo-bolo. Speechwriter-nya Barack Obama. Sebenarnya agak berharap dia ikutan dateng ke Indonesia, aheuw aheuw...
  • Smarty-pants
  • HIS (Handsome-in-Suit)
  • NLY (Nerdy-Looks-Yummy)
  • White-Housey kinda guy (bhahaha, apa sih)
  • President's Assistant and Director of Speechwriting
Couldn't ask for more. :D

Here are some pics from mbah Gug just for you. Enjoy! :D

in the Oval Office

looking serious

Pasti jago ngegombal. Raawrr! :D





P.s: Dear pacar, I LOVE YOU! Jangan cembulu yaaa! Hihihi ;P Buat yang mau liat doi beraksi, tonton aja By The People: The Election of Barack Obama.
Read more »
0 com

Normal and Stable

Jadi keingetan sesuatu. Kayaknya bakal panjang nih postingnya.

Berawal dari browsing sana-sini, sampai nemu 'catatan harian online'-nya si wanita ini. Trus jadi keingetan sesuatu. Gini awalnya.

Suatu hari, si pria ini entah dari mana ngeliat profil maya-ku. Waktu kali pertama kita ngobrol adalah pada saat si pria ini nge-'add' salah satu akun messengerku. Awalnya nggak aku tanggepin sampe dia menyebut salah satu teman dekatku waktu SMA. Anyway, si pria ini bilang dia kenal banget sama teman SMA-ku ini, teman kecilnya apa kalo nggak salah. Akhirnya, kita ngobrol banyak.

Awalnya juga biasa aja ngobrol sama si pria ini. Pas aku tanya si teman SMA-ku, dia kaget juga kenapa aku bisa kenal, tapi intinya dia tau si teman kecilnya itu, dan aku percaya teman SMA-ku ini. Tapi lama-lama, obrolannya mulai intens. He began to text me. And that's when I knew he began to 'approach' me. (halah) Bukannya pede, tapi aku seperti punya radar when they did it. Karena pada dasarnya, aku takut didekati pria. Seriously. Even my boyfriend ever said he always scared to tell that he loves me, karena pada dasarnya dia tau aku yang 'penakut' ini, dan dia nggak mau aku takut sama dia karena perasaannya dia. (Padahal kan waktu itu aku juga ngarep dia ngomong, dasaaaarr...)

Intinya, aku mulai takut sama pria ini. Apalagi waktu dia mulai menunjukkan tanda-tanda tertentu. Aku selalu mengibaratkan pria-pria dalam tahap ini seperti burung:
  1. Burung merak jantan pada musim kawin yang ingin mendapatkan pasangannya, biasanya akan mengembangkan ekor-ekornya yang indah. Tujuannya: supaya terlihat keren, dan pasangannya jadi takjub
  2. Burung unta pada musim kawin yang ingin mendapatkan pasangannya, biasanya melakukan tarian konyol dengan memutar-mutar tubuhnya. Tujuannya: supaya pasangannya terkesan dia 'jago akan sesuatu'
Dalam keadaan normal dan stabil, biasanya aku langsung males nih kalo ada yang ngedeketin kayak gini. Ibarat bunglon, aku akan mengubah warnaku jadi warna-warna tajam supaya bunglon jantan tau aku mengirim pesan, "jangan dekat-dekat!"

Anywhoo, aku nggak kayak bunglon. Jadi walaupun terdengar klise, tapi aku ngasih sinyal 'kita temenan aja', and I mean it. I really hoped we could be friend. Tapi ternyata doi nggak mau tuh, and one day he disappeared.

Time flies. Nothing's changed with me.

Someday, somehow, I was checking on my social network account, and I found this girl. Sebenarnya wanita ini juga sekolah di SMA yang sama denganku, dan dia berteman dengan teman-temanku. I know her, and I'm pretty sure she knows me, but we didn't talk each other. Yah, seperti itulah. She's kinda changing her relationship status, with someone I knew I'm familiar with. And, guess who?

Yea, that guy. That exact same guy.

To me, see that, I was like, "wow, small world, huh?!" Beneran nggak ada perasaan jealous sama sekali. Bahkan aku sempat nge-add si pria ini, karena aku anggap dia teman lama. Serius deh nggak pake tanda kutip. Dan pas ngeliat tanggal jadiannya, aku sempat mengelus-ngelus dagu.

Waktu yang sama dengan waktu dia menghilang. Hmmm... (naluri provoost plus kebanyakan nonton film detektif, hadeh.)

Hal pertama yang terpikir: "Antara kebetulan, atau emang 'pindahnya' cepat, atau dia pasang 'perangkap' dimana-mana?" Dan jujur, perasaanku nggak enak banget, apalagi setelah dulu sempat menebak pria macam apa dia. Jujur, aku pengen ngasih tau si wanita ini, tapi gimana lagi. Pertama, mereka udah jadian. Kedua, aku nggak terlalu deket sama si wanita. Masa ujug-ujug. Akhirnya aku pilih diam.

And I made BAD BAD decision. Beberapa bulan kemudian aku penasaran kok belum ada tanda-tanda si pria ini meng-confirm undangan pertemananku ya? Dan ternyata pas di cek, emang belum di-confirm. Sempat bertanya-tanya tapi akhirnya malah lupa gara-gara terlalu excited for going abroad to Turkey. Yay! Dan karena perjalanan dan internet yang cuma bisa di hotel, akhirnya aku jarang online.

Hari itu, bosan sendirian di hotel pas abis mandi (roomate-ku lagi ngecengin bule-bule Turki, haha), akhirnya ku putuskan hot spot-an di laptop. First notification I got was from that guy. He confirmed me. And I smelt something fishy. Dan benar saja, ternyata mereka berdua putus. And the day he confirmed me was the exact day he broke up with her! Even he wall-ed me with something nice and 'ganjen' and 'sok deket' words. Tapi terus dia hapus, dan diganti something polite like, "Hey, Ney, gimana kabarnya?" But hell-ooo, it's written on my email. Asshole.

Dan baru tau baru-baru ini, they broke up because he cheated on her. JERK!

Dan aku semakin merasa bersalah sama si wanita ini, because I've never told her. What would you do if you're me?




P.s: Pesan moralnya adalah kita bisa menilai seseorang dengan benar ketika kita berada di situasi yang sangat normal dan stabil. So, be stable. Dan untuk si wanita ini, saya benar-benar minta maaf. I'm really sure that you're worth the great guy, way much greater than him. Fighting! :')
Read more »
8 com

Pinko


want to introduce my new (not)toycam, Pinko!
thanks, indocomtech!




P.s: Duh newbie bgt nih, kalo ada yang punya Disderi Robot 3 35mm juga, mau berguru dongg.. hehehe..
Read more »
0 com

Get Well Soon

Jogja, cepat sembuh ya. :'(


Read more »
0 com

Putus

Aku memang sudah tua dan kolot, ketinggalan zaman katanya.
Aku memang jauh lebih lamban, tidak seprima, dan tidak seproduktif dulu.
Dibandingkan pada saat pertama kali kita bertemu.
Tapi aku rasa hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk meninggalkanku.

Tidak adil rasanya.
Padahal aku tak pernah mengkhianatimu, meninggalkanmu. Sedikitpun.
Kuberikan semuanya yang kau mau, tapi kau remehkan aku tepat di wajahku.
Teganya kau sakiti aku setelah semuanya yang kuberikan untukmu.
Teganya kau buang aku karena aku tidak semenarik dulu.

Padahal itu semua juga karenamu.
Karena aku yang terlalu setia padamu.

Apa kau senang dengan pacar barumu?
Dia kan berbeda denganku.
Dia jauh lebih keren dan modern, tidak seperti aku yang keriput dan kuno ini.
Bagaimana kabarmu dengannya?

Semoga dia juga bisa menghidupimu seperti aku dulu.
Semoga dia juga bisa setia layaknya aku dulu.

Maaf, tapi aku ingin putus denganmu.

Tapi tidak.
Tidak seperti yang lain yang bisa berpikir klise, "kita berteman saja" setelah putus.
Karena aku tidak bisa.
Maaf, kita tidak bisa berteman setelah ini.

Maaf.

Sampaikan saja salamku untuk pacar barumu, Teknologi.
Semoga kalian bahagia.


Bumi
Read more »
0 com

Arrogancy

Ternyata masih ada orang-orang yang berpikir jika dengan merendahkan orang lain, maka dirinya sendiri akan tampak 'lebih tinggi'.

Salah besar, man. That's what I called arrogancy.

If you were trully being higher somehow, then you'd be higher by itself. Even when you did nothing to prove it. There's no need to step on peeps' heads.

We're nothing, man. Just a lil dot. A piece of dust.
Apa yang bisa dibanggakan dari sebutir debu?


Read more »
8 com

Insecure

Seorang teman baik pernah berkata, "Emang sih, rasa insecure itu nggak pandang bulu soal milih korbannya, nggak peduli orang itu udah se-perfect apapun juga. Tapi, yaaah... anggap aja itu anti self-respect, kalo lo aja nggak menghargai diri lo sendiri, siapa lagi?"

Yeah, I've been there too. Who hasn't anyway?

Dan itu ngeganggu banget. Ada-ada aja deh kasusnya, mulai dari diomongin orang, sampe diomongin diri sendiri. :D Dan yang lebih nyebelin lagi, kebetulan banget orang-orang ini bukan orang-orang yang kenal sama kita. Hemmm...

Seorang teman bahkan pernah bilang aku itu cewek yang "open-book" banget (kayak ujian aja!), nggak ada misterius-misteriusnya, bikin cowok-cowok jadi males ngedeketin. Dan yang ngomong gitu cowok. Bayangin aja, hahahaha. As he said, "kebaca banget deh. Apalagi dari blog, twitter, plurk, dan semua account jejaring sosial lo yang lain deh."

SIALAN. STALKER!

Waktu itu jelas aku down banget, sampe akhirnya salah satu teman baikku (cewek) bilang, "duh apaan sih tuh cowok. Emang semua cowok kayak dia? Nggak usahlah didengerin. If they don't like you the way you are, it's their lost. Dan menurut gue, lo nggak se-open-book itu kok, buktinya gue masih suka terkaget-kaget kadang lo bisa sangat-sangat dewasa, sedetik kemudian kayak anak kecil, di detik kemudian balik dewasa lagi."

:')

Dan gara-gara kata-kata itu (plus aku disuruh nonton He's Just Not That Into You), it felt waaaaayy better! :D

So, instead of 'open-book' person, I chose 'honest' to replace it.

Kesimpulan: Resep anti-insecure adalah sebagai berikut...
  • paling sedikit 1 buah persahabatan (pastikan isi kemasan belum expired, dan lebih banyak lebih baik), dan
  • 129 menit waktu untuk menonton film He's Just Not That Into You.

A wise person once told me that if a guy wants to be with a girl, he will make it happen, no matter what.
-Gigi, He's Just Not That Into You-


But, beware of those 'insecure-girls-hunters' out there. So that if you really like someone, make sure you really care about that person, not because that person fills your emptyness (so lame!), but completes you. :D


Read more »
0 com

Unfinished Business

I am really unsure about writing this post, but I keep thinking about something. Something that I have tried not to think about, something that I think I am too scared even just thinking about.

So I help myself with the thought that I was a mean person. That is it. But it is not enough. It is never enough. And I feel haunted and guilty even more when someone else told about this person. And I never, ever, in my any cells of my body, have a thought to hurt this person.

I know I was wrong. I never had a clear statement to this person, so I hope this person read my post, because you know, I'm suck on talking. Really suck. And I never have any guts to tell the truth, because I don't want to hurt this person, not anymore.

Okay, I'm stuck here.
I'll put some lines from one of my favourite movies that describe my feelings the most

Summer: I woke up one morning and I just knew.
Tom: Knew what?
Summer: What I was never sure of with you.

Summer: Well, you know, I guess it's 'cause I was sitting in a deli and reading Dorian Gray and a guy comes up to me and asks me about it and... now he's my husband.
Tom: Yeah. And... so?
Summer: So, what if I'd gone to the movies? What if I had gone somewhere else for lunch? What if I'd gotten there 10 minutes later? It was - it was meant to be. And... I just kept thinking... Tom was right. [about true love that they talked about before]
Tom: No.
Summer: Yeah, I did.
Summer: I did. It just wasn't me that you were right about.

It just wasn't me that you were right about.


So, listen here, I always believe that you have a huge heart, and you are a great person. And I believe that someday, if you always think you are a great person, you will be a great one. And trust me, I know that somewhere, somehow, you will meet the one. We will never know what Allah had planned to all of us. You always told me that. I am so sorry.

Everything happened for a reason.

Cheers,


Ney.
Read more »
0 com

Come Back Soon


Spongebob: What do you usually do when I'm gone?
Patrick: Wait for you to come back.


me.miss.ya,spongebob.
wait, so that means i'm Patrick. errr.. #nggaklucu

Ney
Read more »
0 com

Love Letter

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku ….


BJ.HABIBIE



P.s: Lupa banget sumbernya dari mana! Maaaafff....
Read more »
0 com

Lil Update

Si pacar akhirnya keterima kerja juga, di BRI. Setelah melalui proses yang panjang, lama, dan penuh pengorbanan *dramatis*, akhirnya... :) So proud of him, apalagi mengingat pertama kali dia ngasih CV ya ke BRI ini, langsung keterima. Jadi nggak ngerasain nganggur setelah lulus deh, walaupun jadinya nggak bisa ikutan wisuda. *nggak apa-apa ya yang, nanti kita foto wisuda sendiri aja yah... :D*

Sebenernya, seneng banget pacar udah keterima kerja. It's a big step ahead indeed. Pengennya cepat nyusul juga, hihihi. Tapi di sisi lain, aku jadi nggak punya teman. Biasanya ada dia, bisa nelpon kapan aja, lama-lamaan. Apalagi kalo pas dia di Jakarta, bisa main-main, jalan-jalan, wisata kuliner, berenang bareng, nonton, nge-froyo, atau cuma sekedar main monopoli di rumah. These things become my bubble-world, my box, my comfort zone, that finally I have to leave.

When I talked to someone about this, this person just reacted, "duh, kayak anak kecil banget sih lo." Yea, you can call me whatever you want. And this is not the first time I got reaction like that.

Dammit, I have to find Neverland. I envy you, Peter Pan! #KesimpulanYangSalah :P

Ingat episode Spongebob yang ini? Spongebob dan Patrick bermain dengan imaginary box-nya, tapi selalu diganggu Squidward yang apatis, yang nggak percaya sebuah kardus kosong bisa begitu menyenangkan. Tapi akhirnya Squidward mupeng juga tuh, hahaha!
Source: here

Ney

P.s: Mulai dari hari rabu ini sampe senin minggu depan, si pacar ada outbond bareng kantornya di Sukabumi. Yang lebih nyiksa, DILARANG BAWA HANDPHONE. :'(( ENAM HARIII! #WhatTheHell #Nelangsa #BigSigh #DamnIWillMissMySpongebobSquareHead #EnamHariMauMati #BerasaLDRLagih #NggakBisaTidur
Read more »
0 com

Tensionless Horror Movie

Pernah nggak ngerasa pengen atau penasaran banget nonton film horror tapi nggak berani males nonton, karena males deg-degan (deg-degan aja kok males, ck!). Kalo aku pernah banget tuh, sering malah. Karena jujur, I am a big fan of horror movie, tapi yang berkualitas, yang pure horror, yang hantunya muncul naturally. Such as, Shutter, Paranormal Activity, Mirror (film Indonesia), Quarantine atau model horror klasik macam Drag Me To Hell.

Tapi, ya itu tadi. Capek kaget-kagetnya, tapi penasaran. Dan kalo aku pribadi sih, tanpa faktor kaget-kaget itu tadi, aku masih bisa menikmati filmnya. Jadi, kalo kasusnya kayak aku gini, here I give you some tips to watch horror movie tensionless.
  • Suara. Mood penonton dari sebuah film horror sebagian besar dikendalikan oleh suara. Baik itu, backsound atau sound effect. Jadi, kalo mau nonton film horror tanpa kaget, usahakan bagaimana caranya untuk mengecilkan volume suara tersebut. Kalo kasusnya lagi di bioskop, tutup kuping aja. Masih kedengeran kok suaranya, tapi pelan. And it works more effective than if you close your eyes.
  • Jangan lengah. Dengan kata lain, selalu siaga. Beberapa kasus film horror mungkin hanya menegangkan di malam hari, tapi di kasus lain, ketegangannya nggak pandang bulu. Selain itu, jangan terjebak backsound atau sound effect yang mereda. Karena bukan berarti ketegangan mereda, justru biasanya ada 'gempa susulan'. That's what I called it. Biasanya kasus ini memang sengaja diciptakan sang sutradara untuk mengatasi penonton yang sedang menutup telinga.
  • Jam awal. Menontonlah di siang hari. Terbukti loh, ini pengaruh banget. Kenapa? Karena hari masih panjang. Setelah nonton, kita masih bisa makan dulu, jalan-jalan dulu, belanja, nana nini dulu. Syukur-syukur bisa lupa. Coba kalo kita nontonnya midnight, paling langsung pulang, sampe rumah langsung tidur. Belum kalo di bioskop mesti nyari-nyari tempat parkir dulu, kan. Padahal paling berasa takutnya kalo abis nonton horror tuh ya pas sendirian, mau tidur, sama mandi, ya nggak? Kalo udah nonton siang tapi masih kebayang, mp3 player will work a lot. :D
  • Pelampiasan. Kadang, beberapa film horror bikin penontonnya gregetan, entah itu lagi kejar-kejaran sama setan, main tak umpet sama setan, atau setannya nggak muncul-muncul. Kalo aku, pas keadaan lagi kayak gini, aku butuh pelampiasan yang bisa diremas-remas atau ditinju-tinju atau dicubit-cubit. Paling pas emang ngajak pacar. Kalo orang lain ngajak pacar biar bisa meluk pas takut, kalo pacarku malah jadi babak belur kayaknya, untung dia pelatih bela diri. :P Kalo kasusnya di rumah, pillows will work too.
  • Open your eyes. Kalo ini sih aku pribadi ya, dan cenderung agak riskan. Kalo aku, aku nggak pernah menutup mata waktu nonton film horror. Percaya atau enggak, justru ketika terang-terangan aku ngelihat penampakan setannya, malah cenderung jadi nggak takut. Kok bisa? Karena aku malah mikirin make-up nya si setan, rambutnya dicatok, dan hal-hal lain. Tapi di beberapa kasus yang make-up artisnya keren, justru hal ini malah bikin tambah kebayang malam-malamnya. Jadi kalo saran yang ini 50:50 deh. Hahahaha.
I think that's all, folks. Ada tambahan?


Ney.
Read more »
0 com

Horror Scene


Park Gae In: I wanted to scare him just a lil bit, but he's really scared.


LOL! This is one of my favorite scenes.
For the Personal Taste lovers, wait for the other scenes. :D


Ney.
Read more »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...