4 com

Do-Re-Mi

percakapan suatu sore di telfon lintas-provinsi...
N: "Yang kangen nih! Aaaah..." *uring-uringan*
O: "Hmm? Yaa..."
N: "Ah kamu ga kangen ya?" *childish mode: on*
O: "Ya kangen dong, tapi yaudah ga bisa diapa-apain lagi." *mature mode: on*

*krik krik*

percakapan suatu sore di sebuah restoran di PVJ, Bandung...
N: "Ih sebel, masa si pacarku kalo aku bilang kangen jawabannya lempeng bgt. satu nada. heuu padahal akunya udah heboh bgt gitu."
U: "Ahaha sama banget! Cowokku juga gitu! Jawabannya persis lagi! Ck."
N & U: *merenung bersama*

Intinya: Pria-pria itu realistis sekali ya. Apa emang dari sononya cuma punya satu nada? Doooo...



Read more »
0 com

Manusiawi

Manusia rendahan yang tidak ingin direndahkan.


Read more »
3 com

The Bachelor

Oke, saya ini korban televisi, apalagi setelah Star World berubah lambang jadi agak lebih chic, makin nggak pindah-pindah channel deh saya, hahaha.

Anyway, gara-gara semalem insomnia-nya kambuh, alhasil saya nontonin tivi aja kerjaannya, dan kebetulan tontonannya lagi The Bachelor.

When I first saw this reality show, I was like, "Ew, what the hell!"
Secara isinya 1 orang cowok mencari calon istri dari 25 wanita. Apalagi di season yang ini, 'London calling' or something, si cowoknya ini emang ganteng berat, beraksen, mapan, dan wowow lainnya deh. Makin menggila deh cewek-cewek itu.

Sekali lagi. Cewek-ceweknya itu loh. Agresif berat. Sorry, but they kinda humiliated themselves. Saya aja sampe malu sendiri nontonnya.

Tapi, setelah semalam, akhirnya saya bisa melihat sesuatu di balik kedangkalan si cewek-cewek itu. Bahwa, ternyata bener kata bapak saya:

"Pria memang suka dengan 'bad girl' macam itu, tapi tidak untuk 'dibawa pulang'. Dan sebaliknya, wanita pun sama."

Dan benar aja, si pria ini langsung nge-cut si bad girls ini.


Ah, cewek-cewek ini mungkin harus berguru dulu sama bapak saya.



P.s: Sometimes I wonder, terkadang kita punya idealisme tertentu kalo menyangkut pasangan hidup. Me too, and it's really fine. But then again I asked myself whether I deserve 'him' or not. Sudahkah aku 'sebaik' dia? Sudahkah aku 'selembut' dia? 'Se-penyayang' dia? And I believe, whoever Allah had chosen to us before we born, is the best that we could deserve.
Read more »
0 com

Rise from The Ashes


A lonely creature that couldn't reproduce, and it was one of its kind, as there could only be one kind at a given time. When it became old it died in the middle of flames and then it revived from its ashes. And it's Phoenix, symbol of immortality and resurrection.

Somehow, i adore it.
It rises from its ashes.
Always wish that I could be like it, and
Nothing's gonna take my flames down.
Like this poem i found:

My yesterdays were burned
by Amy Sondova

Yet in the death’s ash, embers of hope remain
New dreams given birth in despair
Covered with ash, I mourn what was
To remember what will be no more
Then like the Phoenix I’ll rise
With renewed passion glowing red, yellow, orange
Ash will give way to flame
Like the Phoenix I’ll soar again

But...

Could I?
Seems like giving up is the easiest way..

A friend of mine ever told me:
"A little-baby never gave up to learn how to walk, even he/she always fell down thousands times, and got hurt. But, guess what? Instead of giving up, he/she never stopped, and it's work! He/she able to have a little step, even run in the next 1-2 years! That's the power of faith."

Faith?
Why all problems always ended in this-'faith'-thing?




P.s: I repost it from my facebook's notes. Pic's from google.
Read more »
6 com

After Tangled

After watched Tangled, I've realized something.

Saya suka pria berjenggot/berjanggut (yang mana deh yang bener), dan berbadan besar. Nyahahaha, geli banget kan dengernya? Tapi ini beneran, hahaha.

That's why I love Flynn Rider. hahaha!

Flynn Rider! (pretend to be) Bad Boy

hey, I've never seen this scene!

you know what, when it came to this scene,
I suddenly said 'aaaaw' loudly and uncontrolably!
think my friends're ashamed of me haha

and don't forget about Pascal!
I used to freak out of reptile, but this cute chameleon could be the exceptional. :D






P.s: Pics are from IMDB.com
Read more »
0 com

Miracles Happen Everyday

Sometimes, I think Allah gave me clues, I just didn't notice.
Like what happened last night.

Aku lagi sedih banget (kayaknya plus labil juga lagi PMS) karena suatu hal, plus ragu-ragu juga apa aku bisa melakukan sesuatu yang kalo orang rasional bilang 'impossible'. Apalagi belakangan ini aku sering ngerasa sendirian, bener-bener yang kayak no one could help me deh.

Silly me.

After Isya, aku mendadak keingetan buku yang udah lamaaa banget ku beli, tapi belum sempet aku baca. Mendadak aku pengen baca, dan kalimat pertama yang aku baca bunyinya begini:

Sungguh Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali bila kaum yang bersangkutan berusaha mengubah sendiri keadaannya (Qs. Ar-Ra'du: 11).

Aku merinding. Dia menjawabnya, langsung.

Read more »
0 com

Do-Fun

Jadi hari sabtu kemarin itu, karena lagi sama-sama stress dan bosen ngemall-ngemall lagi, plus si pacar pake Yamaha juga, akhirnya dari awal minggu kemarin kita udah ngerencanain ke Dufan! (pengguna Yamaha beli 1 gratis 1)

And it works for me so well that week. Bimbingan semangat, kertas dicoret-coret dosen tetap semangat, ditanya-tanyain dosen nggak bisa jawab tetep semangat, revisi seabrek tetep semangat, nyari referensi semangat. Pokoknya mo ngapa-ngapain semangat gara-gara mikirin Dufan. Hahaha!

Seru bangetlah pokoknya!

Udah pernah nyobain Hysteria? Kita baru kemarin itu. Dan reviewnya satu deh, Hysteria nggak ngasih kesempatan untuk nggak histeris. Bahkan untuk ngambil nafas. Hahaha! (pengalaman pribadi)

By the way, gara-gara ngeliat anak kecil asik banget makan popcorn, kitapun akhirnya ngiler dan makan popcorn juga, ternyata, sumpaaahh enak banget! Recommended deh, apalagi yang kita makan waktu itu, cheese flavour. Yum yumm! (Loh ini kenapa ujungnya juga rekomendasi makanan ya, bhahaha)

Enough talk. Here are some picts for you...





Oiya, foto-foto ini juga hasil dari cuci-scan roll film-nya si Pinko yang pertama, dengan cross-processing, di Seni Abadi, Wastu Kencana, Bandung. Lucu ga, lucu ga? Enak banget cuci-scan di sana, ramah-ramah banget orangnyaa! Dan cuma sejam. Yihaa!

Yea, I do did fun!



P.s: dear pacar, thanks for letting my childhood alive. I really love you!
Read more »
0 com

Kid Inside

Ankara, 2009.

We move on, we move out, we move away from our families and form our own. But the basic insecurities, the basic fears and all those old wounds just grow up with us. We get bigger, we get taller, we get older. But, for the most part, we're still a bunch of kids, running around the playground, trying desperately to fit in.
-Meredith Grey-

Read more »
2 com

Dreams

Aku iri dengan orang-orang yang sudah tau dengan mimpinya. Bahkan ada yang bisa merincinya dengan sangat detail, walaupun hanya sekedar mimpi. Bahkan lebih iri lagi dengan yang mau dan bisa mewujudkannya.

Kalau aku, aku hanya punya yang pertama. Keinginan untuk bermimpi. Aku tau mimpi-mimpiku walaupun masih blur, sangat sangat blur. Tapi untuk mewujudkannya. Wow, nanti dulu...

I'm a coward. Yea called me that.

  1. Takut si mimpi berbenturan dengan kepentingan yang lain
  2. Takut si mimpi tidak sesuai dengan harapan yang lain
  3. Takut gantungannya si mimpi tidak setinggi 'bintang'
  4. Takut si mimpi merepotkan dan menyusahkan yang lain
  5. Takut si mimpi merusak mimpi yang lain, yang bahkan untuk memikirkannya saja aku takut.

Absurd.

Orang-orang bilang, "jangan takut bermimpi." Hell yeah, dulu memang begitu, dan teorinya memang begitu. Tapi setiap orang punya situasi dan kondisinya masing-masing. Jadi, jangan mengeneralisir.

Maybe, someday I will. I will not be afraid of dreaming.
But now, it's time to face reality.


Read more »
0 com

Don't Be Scared

I promise to myself. From now on,
I will learn to hold back.
I'm gonna lose a lil bit of myself, but that's ok.

InsyaAllah pasti bisa.
Sudah saatnya.
Bismillahirrahmanirrahim.



Read more »
4 com

Favreau Favreau

Gara-gara ngeliat salah satu temen backpacker posting fotonya si mas ganteng ini di facebook, aku jadi sadar. Ternyata banyak juga fansnya doi. Termasuk saya! :D

Siapa sih?

Ini dia.

Mas Jonathan Favreau bolo-bolo. Speechwriter-nya Barack Obama. Sebenarnya agak berharap dia ikutan dateng ke Indonesia, aheuw aheuw...
  • Smarty-pants
  • HIS (Handsome-in-Suit)
  • NLY (Nerdy-Looks-Yummy)
  • White-Housey kinda guy (bhahaha, apa sih)
  • President's Assistant and Director of Speechwriting
Couldn't ask for more. :D

Here are some pics from mbah Gug just for you. Enjoy! :D

in the Oval Office

looking serious

Pasti jago ngegombal. Raawrr! :D





P.s: Dear pacar, I LOVE YOU! Jangan cembulu yaaa! Hihihi ;P Buat yang mau liat doi beraksi, tonton aja By The People: The Election of Barack Obama.
Read more »
0 com

Normal and Stable

Jadi keingetan sesuatu. Kayaknya bakal panjang nih postingnya.

Berawal dari browsing sana-sini, sampai nemu 'catatan harian online'-nya si wanita ini. Trus jadi keingetan sesuatu. Gini awalnya.

Suatu hari, si pria ini entah dari mana ngeliat profil maya-ku. Waktu kali pertama kita ngobrol adalah pada saat si pria ini nge-'add' salah satu akun messengerku. Awalnya nggak aku tanggepin sampe dia menyebut salah satu teman dekatku waktu SMA. Anyway, si pria ini bilang dia kenal banget sama teman SMA-ku ini, teman kecilnya apa kalo nggak salah. Akhirnya, kita ngobrol banyak.

Awalnya juga biasa aja ngobrol sama si pria ini. Pas aku tanya si teman SMA-ku, dia kaget juga kenapa aku bisa kenal, tapi intinya dia tau si teman kecilnya itu, dan aku percaya teman SMA-ku ini. Tapi lama-lama, obrolannya mulai intens. He began to text me. And that's when I knew he began to 'approach' me. (halah) Bukannya pede, tapi aku seperti punya radar when they did it. Karena pada dasarnya, aku takut didekati pria. Seriously. Even my boyfriend ever said he always scared to tell that he loves me, karena pada dasarnya dia tau aku yang 'penakut' ini, dan dia nggak mau aku takut sama dia karena perasaannya dia. (Padahal kan waktu itu aku juga ngarep dia ngomong, dasaaaarr...)

Intinya, aku mulai takut sama pria ini. Apalagi waktu dia mulai menunjukkan tanda-tanda tertentu. Aku selalu mengibaratkan pria-pria dalam tahap ini seperti burung:
  1. Burung merak jantan pada musim kawin yang ingin mendapatkan pasangannya, biasanya akan mengembangkan ekor-ekornya yang indah. Tujuannya: supaya terlihat keren, dan pasangannya jadi takjub
  2. Burung unta pada musim kawin yang ingin mendapatkan pasangannya, biasanya melakukan tarian konyol dengan memutar-mutar tubuhnya. Tujuannya: supaya pasangannya terkesan dia 'jago akan sesuatu'
Dalam keadaan normal dan stabil, biasanya aku langsung males nih kalo ada yang ngedeketin kayak gini. Ibarat bunglon, aku akan mengubah warnaku jadi warna-warna tajam supaya bunglon jantan tau aku mengirim pesan, "jangan dekat-dekat!"

Anywhoo, aku nggak kayak bunglon. Jadi walaupun terdengar klise, tapi aku ngasih sinyal 'kita temenan aja', and I mean it. I really hoped we could be friend. Tapi ternyata doi nggak mau tuh, and one day he disappeared.

Time flies. Nothing's changed with me.

Someday, somehow, I was checking on my social network account, and I found this girl. Sebenarnya wanita ini juga sekolah di SMA yang sama denganku, dan dia berteman dengan teman-temanku. I know her, and I'm pretty sure she knows me, but we didn't talk each other. Yah, seperti itulah. She's kinda changing her relationship status, with someone I knew I'm familiar with. And, guess who?

Yea, that guy. That exact same guy.

To me, see that, I was like, "wow, small world, huh?!" Beneran nggak ada perasaan jealous sama sekali. Bahkan aku sempat nge-add si pria ini, karena aku anggap dia teman lama. Serius deh nggak pake tanda kutip. Dan pas ngeliat tanggal jadiannya, aku sempat mengelus-ngelus dagu.

Waktu yang sama dengan waktu dia menghilang. Hmmm... (naluri provoost plus kebanyakan nonton film detektif, hadeh.)

Hal pertama yang terpikir: "Antara kebetulan, atau emang 'pindahnya' cepat, atau dia pasang 'perangkap' dimana-mana?" Dan jujur, perasaanku nggak enak banget, apalagi setelah dulu sempat menebak pria macam apa dia. Jujur, aku pengen ngasih tau si wanita ini, tapi gimana lagi. Pertama, mereka udah jadian. Kedua, aku nggak terlalu deket sama si wanita. Masa ujug-ujug. Akhirnya aku pilih diam.

And I made BAD BAD decision. Beberapa bulan kemudian aku penasaran kok belum ada tanda-tanda si pria ini meng-confirm undangan pertemananku ya? Dan ternyata pas di cek, emang belum di-confirm. Sempat bertanya-tanya tapi akhirnya malah lupa gara-gara terlalu excited for going abroad to Turkey. Yay! Dan karena perjalanan dan internet yang cuma bisa di hotel, akhirnya aku jarang online.

Hari itu, bosan sendirian di hotel pas abis mandi (roomate-ku lagi ngecengin bule-bule Turki, haha), akhirnya ku putuskan hot spot-an di laptop. First notification I got was from that guy. He confirmed me. And I smelt something fishy. Dan benar saja, ternyata mereka berdua putus. And the day he confirmed me was the exact day he broke up with her! Even he wall-ed me with something nice and 'ganjen' and 'sok deket' words. Tapi terus dia hapus, dan diganti something polite like, "Hey, Ney, gimana kabarnya?" But hell-ooo, it's written on my email. Asshole.

Dan baru tau baru-baru ini, they broke up because he cheated on her. JERK!

Dan aku semakin merasa bersalah sama si wanita ini, because I've never told her. What would you do if you're me?




P.s: Pesan moralnya adalah kita bisa menilai seseorang dengan benar ketika kita berada di situasi yang sangat normal dan stabil. So, be stable. Dan untuk si wanita ini, saya benar-benar minta maaf. I'm really sure that you're worth the great guy, way much greater than him. Fighting! :')
Read more »
8 com

Pinko


want to introduce my new (not)toycam, Pinko!
thanks, indocomtech!




P.s: Duh newbie bgt nih, kalo ada yang punya Disderi Robot 3 35mm juga, mau berguru dongg.. hehehe..
Read more »
0 com

Get Well Soon

Jogja, cepat sembuh ya. :'(


Read more »
0 com

Putus

Aku memang sudah tua dan kolot, ketinggalan zaman katanya.
Aku memang jauh lebih lamban, tidak seprima, dan tidak seproduktif dulu.
Dibandingkan pada saat pertama kali kita bertemu.
Tapi aku rasa hal itu tidak bisa dijadikan alasan untuk meninggalkanku.

Tidak adil rasanya.
Padahal aku tak pernah mengkhianatimu, meninggalkanmu. Sedikitpun.
Kuberikan semuanya yang kau mau, tapi kau remehkan aku tepat di wajahku.
Teganya kau sakiti aku setelah semuanya yang kuberikan untukmu.
Teganya kau buang aku karena aku tidak semenarik dulu.

Padahal itu semua juga karenamu.
Karena aku yang terlalu setia padamu.

Apa kau senang dengan pacar barumu?
Dia kan berbeda denganku.
Dia jauh lebih keren dan modern, tidak seperti aku yang keriput dan kuno ini.
Bagaimana kabarmu dengannya?

Semoga dia juga bisa menghidupimu seperti aku dulu.
Semoga dia juga bisa setia layaknya aku dulu.

Maaf, tapi aku ingin putus denganmu.

Tapi tidak.
Tidak seperti yang lain yang bisa berpikir klise, "kita berteman saja" setelah putus.
Karena aku tidak bisa.
Maaf, kita tidak bisa berteman setelah ini.

Maaf.

Sampaikan saja salamku untuk pacar barumu, Teknologi.
Semoga kalian bahagia.


Bumi
Read more »
0 com

Arrogancy

Ternyata masih ada orang-orang yang berpikir jika dengan merendahkan orang lain, maka dirinya sendiri akan tampak 'lebih tinggi'.

Salah besar, man. That's what I called arrogancy.

If you were trully being higher somehow, then you'd be higher by itself. Even when you did nothing to prove it. There's no need to step on peeps' heads.

We're nothing, man. Just a lil dot. A piece of dust.
Apa yang bisa dibanggakan dari sebutir debu?


Read more »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...